Kunyit, Antibakteri Dan Obat Masa Depan

Written By Jhon Doe on Monday, October 31, 2011 | 6:07 PM



Kebiasaan dukun bayi membersihkan pisau dengan kunyit sebelum memotong tali ari-ari bayi yang baru lahir, kini sudah berganti dengan larutan alkohol 65-80 persen.
Komponen pada rimpang kunyit atau kunir memang bisa menghambat atau membunuh mikroba, sama seperti larutan alkohol. Oleh karna itu, tambahan irisan, serbuk, atau ekstrak kunyit dalam minuman dan makanan adalah sebagai pengawet, pembunuh bakteri penyebab busuk, penghilang bau amis pada ikan, dan meningkatkan nilai organoleptik (rasa, aroma, dan warna) makanan.
Penelitian terhadap kunyit kini bukan hanya monopoli lembaga terkait di Indonesia, tetapi juga banyak dilakukan di lembaga terkenal dunia, dari Belanda yang punya arsip kekayaan tanaman obat Indonesia terlengkap, hingga Jerman, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang. Sebuah publikasi tentang manfaat kunyit misalnya, diterbitkan oleh Prof. Elson Haas, pakar obat tradisional terkenal dari Pusat Medis Marin San Rafael, California, Amerika Serikat.
Tim peneliti dari Pusat Penelitian ObatTradisional Universitas Gadjah Mada juga telah membuktikan secara uji-klinik bahwa rimpang kunyit mampu untuk menurunkan jumlah tukak lambung dan menyembuhkan gangguan maag tanpa efek samping.
Bahkan, penelitian Pusat Penelitian Makanan, sebuah lembaga di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat, menunjukkan kombinasi antara rimpang kunyit dan kulit kayu manis, menjadi “obat ampuh” untuk melipat gandakan kerja insulin mengurangi glukosa (gula darah). Dengan kata lain, dapat menjadi obat penyakit DM (Diabetes mellitus) atau kencing manis.
Tidak berlebihan kalau tidak lama lagi komponen kunyit akan bermanfaat untuk obat antikanker karena sebagai antibakteri dan mikroba lainnya sudah sejak lama diketahui.
Kandungan komponen pada rimpang kunyit secara umum adalah minyak atsiri (sekitar tiga persen), furmerol, sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkumin. Dengan senyawa-senyawa tersebut, kunyit bisa dipakai untuk mengobati penyakit cacar, luka, eksim, sampai otorrhoea (telinga bernanah). Sebagai inhaler, kunyit dalam bentuk uap rebusan rimpang kunyit dapat menyembuhkan radang selaput hidung atau flu.
Bila diminum air rebusannya, bisa berfungsi diuretikum (memperlancar aliran air seni), obat diare, serta penambah nafsu makan. Bahkan, untuk mengatasi gangguan penyakit maag, perut kembung, sampai hipertensi (tekanan darah tinggi).
Sekarang, ramuan dari rimpang kunyit, jahe, dan gula merah yang direbus ampuh untuk penyembuhan bronkhitis dan batuk kronis, serta merangsang produksi sel darah. Rebusan kunyit juga bisa memulihkan kerja tubuh akibat sakit atau usia lanjut, merangsang dan meningkatkan kerja saraf, dan membantu meningkatkan gairah seksual pada mereka yang berumur lanjut atau menderita diabetes lama.